"Aku menginginkanmu..." Evangeline terbangun dengan suara Lucien masih bergema di telinganya. Dengan malas, dia bangun dari tempat tidur, tak bisa percaya bahwa semalam itu nyata. Jika bukan karena pahanya yang sakit karena menahan motor, dia pasti akan yakin bahwa dia telah bermimpi semuanya.
Ya ampun, dia adalah putri Estania dan dia sama sekali tidak tahu bahwa acara-acara seperti itu sering diadakan begitu dekat dengan ibukota! Dia selalu berpikir bahwa hal-hal seperti itu terjadi terlalu jauh dari Estania. Cakrawalanya telah diperluas. Dalam berbagai cara.
Dia masih bisa merasakan bibirnya bergetar saat dia menangkap wajahnya dan menciumnya. Dalam. Penuh gairah. Tangannya telah di rambutnya saat lidahnya menyatu dengan ganas dengan miliknya.