Isabella keluar dari ruang ujian dengan wajah masam, hatinya masih berdebar karena kecemasan ujian. Dia juga membenci matematika sekeras teman baiknya dan sementara Nora cukup pintar untuk dapat menguasainya setelah belajar, dia benar-benar tidak berharap.
Dan meski begitu, Nora akan bisa berhenti dari mata pelajaran itu bulan depan sementara dia masih akan terjebak dengan mata pelajaran itu karena dia perlu mewarisi bisnis keluarga di masa depan! Kenapa saudara lelakinya tidak bisa menjalankan bisnis itu sendirian? Dia sama sekali tidak tahu!
Saat dia tenggelam dalam pikirannya, matanya tertuju pada seseorang yang bersandar pada sebuah mobil, sedikit lebih jauh. Bahkan dari kejauhan, radar pria tampannya telah aktif seketika.
"Ooohh pria tampan+ mobil keren. Aku hampir dapat merasakan romansa di masa depanku yang tidak jauh." Hampir menggosok tangan dengan antisipasi, Isabelle berjalan menuju orang itu, siap untuk memperkenalkan diri dan berteman.