Hari pernikahan tiba dengan cerah dan jernih. Seolah-olah alam itu sendiri sedang merayakan persatuan mereka saat matahari terbit di atas perairan yang berkilau di sekeliling pulau, menyebarkan cahaya keemasan di sepanjang garis pantai dan mewarnai langit dengan warna merah muda dan jingga.
Semburan angin lembut melintasi pepohonan, menggerakkan daun-daun hingga membuat suara gemericik lembut yang kontras dengan perasaan Lauren ketika ia terbangun pagi itu.
Tampak sangat cantik dalam gaun pengantinnya, Lauren berdiri di dekat jendela, memandang samudra yang tenang dengan sedikit kerutan di keningnya.
Dia mengambil napas dalam-dalam, membiarkan pemandangan yang damai itu menenangkannya, tapi di bawah kesan tenangnya, kecemasan kecil masih tersisa.
Kathleen menyadari ada yang tidak beres pada Lauren begitu dia memasuki ruangan. Dia tersenyum penuh pengertian saat dia bergabung, dengan lembut meletakkan tangan di bahu Lauren.
"Gugup?" tanya Kathleen dengan lembut.
