Shawn, yang selalu terlihat mengintimidasi dan mendominasi, kini tampak lembut dan jinak seolah tak bisa menyakiti lalat pun.
Keadaannya saat ini memancing tawa Stefffan. 'Siapa yang akan menduga bahwa "Shawn Hudson," bujangan paling eligible di Baltimore, bisa tereduksi menjadi begitu rentan dalam hidup ini? Hidup memang penuh kejutan,' batinnya sendiri.
Lubang hidung Shawn terbuka lebar saat ia menatap Steffan, dia tak bisa percaya Steffan menemukan sesuatu yang lucu untuk ditertawakan di saat seperti ini. "Kenapa kau tertawa, sih?" Ia mendesak dengan suara lemah.
Steffan menarik sebuah kursi mendekati sofa dan duduk berhadap-hadapan dengan Shawn, berusaha mengendalikan tawa yang masih terbendung di dadanya.
"Bolehkah saya minta secangkir kopi?" Ia memberi isyarat kepada Johnson yang tidak mengerti mengapa Dr Steffan tertawa begitu keras dan berdiri dengan ekspresi canggung di samping.