"Baiklah, nanti kita bicara lagi," kata Erika lalu menutup telepon. Dia baru saja menginformasikan Felix tentang segala yang terjadi sebelumnya dan juga curigaannya terhadap beberapa pemegang saham.
Erika melihat tumpukan berkas yang ada di meja dan ia menghela napas, "Saatnya untuk bekerja." Ia duduk dan mulai mengerjakan dokumen-dokumen hingga ia tersandung pada sebuah berkas di departemen akuntansi, perhitungannya tidak benar.
Erika sama sekali tidak terkejut, toh jika CEO melakukan kejahatan, tentu saja karyawannya akan mengikuti jejaknya. Ia mengambil telepon dan menelepon Eve untuk memanggil manajer departemen akuntansi. Dia memiliki banyak hal yang perlu dijernihkan.
Dalam waktu 15 menit, manajer departemen akuntansi membuka pintu tanpa mengetuk. Erika hanya miringkan kepalanya dan tersenyum.
Manajer itu terlihat berusia pertengahan empat puluhan, berpakaian jas hitam dengan dasi yang tergantung di lehernya.