Jasmine menatap mata Andrew dan dia menatap balik padanya dengan penuh gairah.
Andrew mengangkatnya dan menaruhnya di atas tempat tidur, berat mereka menekan kasur yang empuk tempat mereka berbaring. Dia bangun dan melepaskan kemejanya lalu kembali berada di atasnya.
Dia menempelkan bibirnya pada bibir Jasmine sebelum menyelipkan lidahnya ke dalam mulutnya. Tubuh mereka sudah panas dan membutuhkan aksi. Dia tidak ingin menggoda Jasmine lebih lama lagi dan membuat ini sebagai waktu terbaik dalam hidup mereka.
Dia merenggangkan kakinya dan kemaluannya beristirahat di pangkal paha Jasmine yang telanjang. Kemaluannya yang keras masih panas dari ejakulasi awal tetapi masih sangat berdenyut.
"Kamu siap?" tanya Andrew padanya saat dia mempelajari matanya mencari semburat ketakutan tapi itu sudah menghilang dan yang terlihat hanyalah kegembiraan.
"Aku siap," jawabnya.