"Giselle, ada tukang antar di pintu. Kamu pesan apa?" Aria berteriak dari pintu. Giselle mengerutkan dahi sebentar lalu teringat. Dia berteriak dari lantai atas,
"Aku tidak memesan apa-apa. Itu Mark. Dia berjanji akan mengirimkan sebuah gaun untuk pestanya."
Aria menandatangani paket atas nama putrinya dan membawanya kepadanya. Sampai di kamar Giselle, dia membuka paket tersebut, alisnya terangkat,
"Ini gaun yang indah. Jadi, ceritakan. Mengapa dia membelikanmu gaun?" Tanya dia dengan curiga. Giselle tidak pernah menyembunyikan apa pun dari ibunya jadi dia jujur.
"Dia bilang dia menyukaiku."
"Dan?" Aria merasa tidak enak tentang ini, mengingat semua perasaan tersembunyi putrinya terhadap Mark.
"Ibu, aku bilang padanya bahwa aku punya pandangan terhadap orang lain."
Aria tidak senang. Dia senang bahwa Mark tahu apa yang dia inginkan. Dia adalah pria baik dan dia lebih suka jika Giselle memulai sesuatu dengan dia.
"Giselle, kamu harus melanjutkan. Mark itu pria yang baik."