Ruang konsultasi sunyi saat Robin tertawa dalam hati melihat ekspresi terkejut mereka. Hal itu mengukuhkan dugaannya sejak pertama kali melihat Sabrina di rumah sakit, bahwa dia mencoba menyembunyikan sesuatu darinya.
Dia menatap Devin, tapi tatapannya tidak dingin, juga tidak hangat. "Kamu terkejut bahwa saya menemukannya. Jangan main-main dengan saya, Devin. Saya tidak akan bertarung denganmu demi Sabrina."
Kemudian dia berpaling kepada Martin, dan tatapannya menjadi dingin saat dia berkata, "Dan untukmu, pacar palsu, keluar!"
Mata Sabrina berkaca-kaca. Dia telah merdeka dan tidak bisa membiarkan kebebasannya diambil oleh Robin lagi. Kehadirannya membawa dia rasa sakit, dan dia tidak menginginkannya dalam hidupnya.
Menerima Robin berarti menerima Zayla juga, dan Sabrina tidak ingin melayani atau membayangkannya.
"Robin, dia bukan pacar palsu saya. Dia adalah pacar saya, dan dia akan tetap di sini," ujar Sabrina, dan Robin menjawab dengan tegas,
