"Ya, Pak," kata pelayan itu dan bergegas pergi tetapi Zayla sudah bisa menebak apa yang ingin Robin lakukan dengan air es tersebut dan memohon,
"Tolong biarkan saya membangunkannya."
Robin menatapnya dengan jijik, dia merasa seolah-olah dia tertutupi dengan kotoran.
"Kamu pikir kamu punya keberanian untuk melakukan itu? Jangan lupa bahwa kamu juga sedang dalam sidang tetapi saat kita menunggu air es, pertanyaan yang saya miliki untukmu adalah, bagaimana kamu merencanakan semuanya dengan ayahmu?" Dia bertanya dengan ekspresi suram.
Zayla terdiam dalam pikiran, bertanya-tanya apakah benar untuk mengungkap semua yang dilakukan ayahnya tetapi Robin adalah orang yang biasanya menepati janjinya jadi dia memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan dia, meski dia takut.