Daphne berputar untuk melihat ibunya yang sedang memperhatikannya, dengan wajah yang penuh ketidaksetujuan. Lalu Daphne menyadari bahwa ia masih berlutut di tanah setelah pengalaman nyaris tenggelamnya, dan dengan cepat bangkit dengan rasa malu yang ringan.
Sudah terlambat baginya untuk melarikan diri dari pertemuan yang pasti tidak nyaman dengan ibunya sendiri.
Ratu Anette mengerucutkan bibirnya melihat ketidakanggunan yang ditunjukkan oleh putri tertuanya saat ia berusaha berdiri, menyeka noda rumput dari sutra gaunnya. Di sisinya, teman sepenanggungan yang mirip burung itu mengawang di atasnya dengan protektif, seakan-akan ia mengharapkan Daphne akan jatuh kembali ke tanah.
Anette tidak bisa tidak menghakimi selera putrinya dalam memilih teman dan kurangnya ambisinya.