"Jadi benar, bukan?" Lottie bertanya. "Sungguh memalukan. Tampaknya cukup tidak adil bahwa Pangeran Alistair telah bekerja keras untuk posisinya, hanya untuk direbut karena sesuatu yang begitu sepele."
Silas tak bisa menahan diri untuk tidak mendengus. Dia meraih pergelangan tangan Lottie, liontin ruby di lehernya bersinar dengan kehangatan—begitu pula telapak tangannya.
Sebuah tarikan nafas tajam membuat bibir Lottie terbuka. Matanya membesar saat dia secara naluriah mencoba menarik tangan ke belakang, namun pergelangan tangannya sekencang terkunci di genggaman Silas. Dia tidak menggunakan banyak kekuatan atau kekuasaan, hanya cukup untuk menakutinya.
"Mengapa kau terkejut, sayang?" dia bertanya. "Kehilangan tangan adalah situasi yang cukup sepele, bukan?"
"Anda salah paham, Yang Mulia," kata Lottie dengan cepat. "Bukan itu yang saya maksud."
"Oh, begitu?" dia merenung. "Lalu apa maksudmu?"
