Sebelum Drusila sempat bertanya apa maksud Daphne dengan kata-katanya, telinga mereka diserang dengan taburan terompet yang keras secara mengesankan. Daphne tersentak, namun dia tak bisa menahan kegembiraan yang bertumbuh di dalam dirinya. Acara itu akhirnya dimulai!
Sementara itu, Drusila hanya bisa menembakkan tatapan tajam pada Daphne sekali lagi sebelum dengan enggan pergi bersama Putri Aurelia.
Tentu saja, adik perempuannya yang manis berhasil mendapatkan salah satu kursi terbaik yang disediakan untuk acara tersebut― kursi lengan berlapis kain brokat sutra, dengan bantalan tebal dan kokoh.
"Kenapa dia mendapatkan kursi yang bagus seperti itu? Dia bahkan bukan bangsawan sejati," gumam Cordelia, mengekspresikan pikiran Daphne. Kursi kayunya sudah mulai terasa tidak nyaman dan dia bisa merasakan pantatnya memar meskipun di bawah lapisan rok yang tebal.