Begitu kenal.
Rasanya seperti baru semalam saja, Atikus pun sedang duduk di ranjang, rambutnya basah kuyup dan pakaiannya lengket di tubuhnya seperti kulit kedua. Hanya saja kali ini, dia kecipratan tepat di wajah bukan di atas kepalanya dan tak ada wanita cantik yang harus dia lindungi karena dialah yang menyerang.
Atikus harus mengejapkan matanya agar susu itu tidak masuk ke mata. Perlahan, dia mengangkat tangan dan mengusap cairan itu. Detik dia membuka matanya, dia disambut tatapan tajam Daphne dan pemandangan tangannya yang terjulur di udara, memegang gelas tempat susu tadi.
Dia hampir mendesah. "Apakah itu benar-benar perlu, kekasih?"
"Perlu kalau kamu terus bertanya pertanyaan bodoh," Daphne menyahut balik, matanya masih dingin. Tapi dia tidak bisa menyangkal bahwa melihatnya seperti kucing basah membuatnya merasa sedikit lebih baik. "Sekarang diam dan makan makananmu."
