"Kamu seharusnya belajar menjaga tanganmu di tempatnya semestinya," ujar Alistair Muda dengan sinis, melangkah ke dalam penjara bawah tanah yang suram. Jalannya diterangi oleh api di tangannya, selalu siap untuk dilemparkan kepada siapa pun yang berani melawannya. "Jangan menyentuh sesuatu yang bukan milikmu, Daphne."
Dia juga telah sedikit lebih dewasa. Alistair lebih tinggi dan lebih berotot, dan efek dari latihannya yang pasti berat sudah mulai terlihat. Jika bukan karena fakta bahwa anak itu adalah Alistair, Daphne bahkan mungkin merasa kasihan pada anak malang yang masa kecilnya dirampas di usia muda sekali.
"Nereus bukan milikmu," balas Daphne Muda tajam. Dia tidak takut pada kakaknya, langsung berdiri tegak sambil menatap tajam anak laki-laki yang sedikit lebih tua itu.
"Ayah yang memberikannya padaku," sahut Alistair, menger narrowing matanya.
"Dia juga bukan milik Ayah," kata Daphne.