Alistair tidak melewatkan sindiran terselubung dalam kata-kata Eugene, seperti garam di atas luka yang masih segar. Ia mengerang, dan tangannya yang kiri bergerak cepat mengirim kursi terdekat terbakar dalam sekejap.
Eugene menghela nafas melihat tumpahan amarah itu, mendengus dengan tidak setuju. Abu dan asap cepat memenuhi ruangan, tapi dia tidak bergerak untuk menenangkan Alistair. Sebaliknya, dia hanya melambaikan tangan ke arah umum kursi tersebut.
Segera, suhu ruangan turun secara dramatis. Alistair merasakan bulu kuduknya berdiri saat dia tanpa sadar menggigil. Api dengan cepat dipadamkan oleh es, dan Alistair hanya bisa menonton, terkesan dengan enggan saat lapisan tipis embun beku merambat di dinding dan di sisa-sisa perabotan yang terbakar.
Sungguh pamer. Alistair mendengus. Benar adanya, laki-laki gila itu benar-benar melakukannya. Dia bisa memberikan seseorang sihir.
"Silas menyebutkan bahwa Anda dapat memperbaiki ini," kata Alistair.
