Ada senyum terlalu girang yang menggantung di wajah Jonah, satu yang tidak disukai oleh Atticus.
Dia memegang pena di tangannya, menulis di dokumen-dokumen yang memerlukan perhatiannya. Namun, Atticus tidak gagal melihat sahabatnya yang bersandar di ambang pintu kantornya, mengamatinya seperti seorang ibu rumah tangga yang suka bergosip memperhatikan tetangganya menjemur cucian kotor. Jonah sedang mengejek tentang sesuatu dan itu sudah cukup untuk menimbulkan kegelisahan dalam pikiran Atticus.
"Kamu membuatku merinding," kata Atticus. Dia mencibir, hanya melirik sebentar kepada Jonah sebelum mengembalikan pandangannya ke dokumen. "Berhenti itu. Bukankah kamu punya hal lain untuk dilakukan?"
"Saya adalah orang yang cukup sibuk," kata Jonah. "Meskipun, bukan sebagai kepala para ksatria kerajaan, tapi lebih sebagai terapis hubungan bagi raja dan ratu Vramid. Tahu tidak, Atticus, saya benar-benar pantas mendapat kenaikan gaji untuk semua pekerjaan tambahan yang saya lakukan."
