Pada awalnya, Song Ling mendengarkan dengan saksama, tetapi pikirannya perlahan teralihkan ketika ia melihat bibir Gu Dai yang bergerak, kontras dengan warna merah yang mencolok.
Pada hari itu Gu Dai mengenakan setelan jas hitam, terlihat sangat tajam. Beberapa helai rambut yang terlepas di dahinya memberikan sentuhan kelembutan, menambahkan pada aura yang sudah mengesankan.
Dia jauh berbeda dari Gu Dai dalam ingatan Song Ling, yang hanya tampak di hadapannya mengenakan celemek, sesekali dengan mata berkaca-kaca.
Gu Dai di depannya sekarang bersinar terang, tak terelakkan menarik pandangan kepadanya, hingga Song Ling merasa mustahil untuk menyatukan bayangan wanita yang dulu ia kenal dengan yang ada di hadapannya sekarang. Kadang, ia bahkan merasa seolah peristiwa tiga tahun lalu hanyalah ilusi.
Ia tidak bisa memahami mengapa dulu ia begitu yakin bahwa Gu Dai yang dulu hanyalah gadis desa yang sederhana.