Ketika Emily terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa berat, dan tubuhnya diliputi kelelahan. Saat matanya tertuju pada Raylen, alisnya mengerut, dan dia bertanya dengan suara lemah,
"Apa yang terjadi padamu?" Dia menyadari bahwa Raylen tampak basah kuyup, kemejanya menempel di tubuhnya.
"Kamu yang terjadi." Raylen tersenyum, meskipun kehangatannya tidak sampai ke matanya, dan dia menatapnya dengan tatapan sedikit menyempit. "Apakah kamu tahu apa yang telah kamu lakukan, Putri?" Iritasi di dalam hatinya terhadap apa yang telah dia lakukan belum mereda. Butuh bertahun-tahun kesabaran dan usaha untuk menyelesaikan penghalang, dan sekarang itu telah rusak.
Pikiran Emily terasa lamban, dan dia berjuang untuk menghubungkan kenangannya untuk mengingat apa yang mungkin telah dia lakukan. Dia menggelengkan kepala sambil setan agung itu membantunya duduk di atas tempat tidur.