```plaintext
Rekomendasi Musik: Poa Alpina - Biosphere
—
Tak bisa menahan serbuan berita tragis yang datang silih berganti, lutut Emily nyaris roboh di bawahnya, tapi Raylen cepat bergerak ke sampingnya dan mendekapnya erat. Napasnya terasa dangkal, seakan-akan ia berjuang untuk bernapas.
"Putri?" Raylen memanggilnya, menyadari dia mulai patah. "Tarik nafas dalam… pelan, nafas dalam. Kau bisa melakukannya," ia berbisik lembut.
Emily merasa sesak di dadanya, dan butuh beberapa detik sebelum napasnya kembali normal. Dia bertanya, "Kenapa Jane? Dia tidak membutuhkannya, dia tidak..." Dia menggelengkan kepala. Apakah dia mencoba merusak hatinya? Mengujinya dengan membanjiri dengan kesedihan? Air mata bercucuran dari matanya, dan dia bertanya, "Kau pikir dia juga yang membunuh Layla?"