Mengenai hubungan Jiang An dan Zou Bai, Jiang Huai tidak menyetujuinya dari lubuk hatinya. Bahkan di meja makan, dia menatap Zou Bai dengan tajam.
Namun, Zou Bai bisa dengan mudah mengabaikan tatapannya. Dia bahkan dengan penuh kasih mengambilkan makanan untuk Jiang An. Mereka berdua terlihat sangat manis.
Setiap kali Jiang Huai makan, dia menghela nafas. Dia tidak bisa membayangkan reaksi keluarganya jika mereka mengetahui hal ini. Lebih lagi, orangtuanya sangat mengagumi Jiang Zhen dan tidak memasukkan Zou Bai dalam daftar kandidat menantu laki-laki.
Kekhawatiran ini berlanjut sampai makan malam usai. Kemudian, ketika melihat Zou Bai belum juga pergi, kekhawatirannya mencapai puncak. "Sudah begitu malam. Kenapa kamu belum pulang?"
"Saya tinggal di sini," kata Zou Bai dengan sangat tenang.
Jiang Huai membelalakkan matanya. "Bagaimana kamu bisa tinggal di sini?"
"Tentu saja saya bisa tinggal di sini." Zou Bai mengulurkan tangan dan memeluk pinggang Jiang An.