Sejenak, Iris menatap pemandangan di depan matanya. Suara air terjun kini tak lagi setajam sebelumnya. Dia membiarkan kehangatan sinar matahari menyelimuti dirinya.
Dengan begitu banyak hal yang terjadi, Iris merasa seolah telah melalui seribu malam, bukan hanya satu, yang sebenarnya merupakan kenyataan baginya dalam beberapa hal, semenjak dia melangkah melewati lorong ingatan Serafim yang nilai waktunya bertahun-tahun dari hidupnya sendiri.
Likannya berubah kembali ke wujud manusianya dan berlutut di sampingnya. Cane tampak sangat lelah dan pucat. Iris belum pernah melihatnya dalam kondisi seperti itu sebelumnya.
"Cane?" Iris ingin memastikan itu dia dan bukan Lu, saat dia menggenggam tangannya. Rasanya hangat di kulitnya dan dia menghela napas lega. "Apakah kamu baik-baik saja?" Dia mengelus pipinya dan dia pun menyandarkan wajahnya ke sentuhan Iris, sambil menutup matanya, menikmati momen damai ini.