Iris menyadari Hanna tidak datang bersamanya, namun ketika dia berbalik untuk mencarinya, dia menyaksikan sesuatu yang membuat darahnya membeku.
Jemma mengangkat tangannya ke arah Hanna, dia bergerak sangat cepat dan ketika Iris mengira dia akan menampar Hanna, dia segera menyadari bahwa itu bukan sekadar tamparan. Wanita itu mengeluarkan cakarnya dan melukai wajah Hanna.
Di sisi lain, Hanna juga tidak menyangka hal itu akan terjadi dan tubuhnya jatuh ke lantai akibat benturan itu. Dia hendak bangun dan benar-benar membalasnya ketika dia merasakan darah mengalir dari luka di pipinya. Darah itu menetes ke tanah dan barulah rasa sakit itu datang. Hanna terpana.
Semua orang di aula ini menahan napas untuk melihat apa yang sedang terjadi dan Jemma tersenyum dengan puas melihat Hanna dalam keadaan seperti itu. Dia mengeluarkan ejekan kemenangan, merasa lebih unggul.
"Anda harus tahu tempat anda!" desis Jemma.