"Apakah Anda mencoba mengatakan ada lebih banyak pengkhianat di dalam barisan Anda? Seberapa banyak penyihir Anda yang berubah menjadi penyihir gelap?" tanya Cane dengan terus terang, kata-katanya cukup tajam hingga membuat kepala penyihir terkejut dalam keterkejutan.
"Tidak mungkin saya mengizinkan pengkhianatan di dalam barisan kami!" teriak kepala penyihir itu, dia sangat teragitasi lalu berpaling ke Raja. "Yang Mulia, ini tidak benar, rakyat saya dan saya setia pada takhta!"
Namun, daripada mendengarkan keluh kesahnya, Raja itu menggonggong marah. "Masih tidak bergerak?!"
Kepala penyihir itu terkejut, segera menarik diri dan menutup mulutnya, saat dia menundukkan kepalanya. Dia tidak bisa membiarkan dirinya lebih menimbulkan kemarahan Raja.
Dan tidak lama setelah itu, mereka semua menuju ke Istana Timur, tempat Putri Osana telah tinggal selama berhari-hari sejak dia terkena kutukan.
