Hanna membuka jubahnya karena suasana dalam kereta sangat hangat, namun Iris masih gemetar, meskipun tubuhnya sudah dibungkus beberapa lapis selimut. Giginya bergetar tanpa henti sementara wajahnya tampak sangat merah.
"Haruskah saya menambahkan selimut lagi?" Hanna bertanya dengan penuh perhatian. Kadal itu meringkuk kecil di atas tubuh Iris, namun dia masih tidak bisa menghalau dingin yang dia rasakan.
"Tidak apa-apa... Saya akan baik-baik saja. Tubuh saya masih beradaptasi dengan ini." Ini adalah kali pertama bagi Iris berada di luar ruangan selama musim dingin. Biasanya, dia akan bersembunyi di dalam kamar tidurnya yang hangat, tidur dekat perapian.
Maka dari itu, tubuhnya berusaha beradaptasi dengan dinginnya udara. Belum lagi angin dingin yang terus menerus masuk ke dalam kereta. Iris benar-benar menderita selama perjalanan ini dan tidak ada yang bisa Hanna lakukan.
