Will tidak langsung pergi ke kamar Iris. Sebaliknya, dia mencari Hanna terlebih dahulu. Dia melihat wanita itu dekat ruang cuci bersama wanita lain, sedang asyik mengobrol. Dia terlihat cerdas dan memancarkan kehangatan serta kelembutan, seolah segalanya menjadi lebih baik hanya dengan sentuhannya saja.
"Hanna…" Will memanggilnya, dia mencela dirinya sendiri karena terlihat begitu menyedihkan. Mengapa dia menjadi sangat gugup hanya untuk memanggil namanya?
Hanna berbalik dan matanya tertuju pada Will, dia tersenyum dan ini membuat Will merasakan jantungnya berdebar kencang. Dia merasa konyol karena tidak tahu harus berbuat apa dengan tangannya yang mulai basah oleh keringat di sampingnya.
"Ya, Tuan Will?" Hanna mendekatinya, sementara gadis-gadis lain terkekeh melihat adegan ini. Will benar-benar ingin menyuruh mereka diam karena itu menciptakan suasana aneh di antara mereka berdua.
"Saya bukan Tuan, kamu bisa memanggil saya Will saja."
