Cane mendengar suara berderit pintu dan melihat Iris menatapnya dengan ekspresi rumit di wajah pucatnya. Dia menundukkan kepala dan bermain-main dengan jarinya, tidak tahu harus berbuat apa.
Untuk sesaat, Cane hanya menatapnya dengan ekspresi tanpa emosi. Dia masih belum memutuskan apa yang akan dilakukannya terhadapnya sekarang ketika situasi menjadi lebih rumit dari yang ia inginkan.
Hal ini memberinya sakit kepala lain untuk memusingkan sel-sel otaknya.
"Kemarilah." Cane menyipitkan matanya ketika melihat dia tidak bergerak sama sekali lalu ingat bahwa dia tidak bisa mendengarnya. Dia melambaikan tangannya untuk memanggilnya.
Iris melihat gerakan itu dari sudut matanya dan berjalan perlahan ke arahnya. Dia terkejut ketika sang alpha mengangkat tangannya dan melingkarkan jari-jarinya di lehernya, saat matanya menjadi gelap melihat tanda di kulitnya.
