Iris merasakan degupan jantungnya di kerongkongannya saat dia memasuki kamar tidur alfa dan sekarang saat dia harus menjelaskan apa yang sedang dia lakukan, dia tidak tahu harus mulai darimana.
"Jelaskan padaku apa ini." Cane memfokuskan seluruh perhatiannya pada Iris sekarang, tapi tidak ada yang bisa dia baca dari wajahnya yang tanpa ekspresi. Dia seperti danau yang dalam dan tenang, kamu tidak tahu apa yang ada di bawahnya.
"Saya tidak mencuri batu sihir." Iris menatap bibirnya, bukan matanya yang pekat hitam, karena mengganggunya melihat mata dingin seperti itu. "Saya menemukannya saat saya bekerja di tambang."
"Tapi, kamu tidak memberikannya pada pelatih budak!" Aria berteriak padanya, tidak menyadari bahwa Iris tidak melihat ke arahnya, jadi dia tidak tahu apa tuduhannya.
"Aria, tinggalkan ruangan ini." Cane tidak mengalihkan matanya dari Iris saat dia berbicara.
