Keisha menggigit bibir bawahnya, dan matanya berkedip-kedip gugup.
"A-Aku minta maaf." Dia meminta maaf, tidak bisa menatap mata Everly.
Everly mengunci pandangannya padanya, dan kenangan hari dia tertembak melintas di pikirannya.
"Kenapa?" Dia bertanya dengan suara lembut. "Kenapa... kamu menembakku? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Apakah aku pernah menyinggungmu?" Dia bertanya, tidak dapat memahami kejadiannya.
Mengapa wanita yang penuh rasa bersalah yang berdiri di depannya itu menembaknya?
Dia lebih yakin bahwa dia belum pernah bertemu dengannya sebelumnya apalagi menyinggungnya, jadi mengapa?
Dia bertanya-tanya, dan Keisha perlahan mengangkat kepalanya untuk menatapnya.
"Aku… bisa menjelaskan." Dia berkata dan Everly berdiri di sana menatapnya, menunggu penjelasannya.
"Banyak hal yang salah dalam hidupku, dan aku takut. Ada begitu banyak hal yang ingin aku tebus, dan aku takut mungkin aku tidak akan hidup untuk menebusnya." Dia mulai.