Everly mendorong punggungnya ke dalam rumah besar dan menuju kamar tamu tempat dia menginap.
Delarcy perlahan bangkit dari kursi rodanya dan berjalan terseok-seok menuju meja dengan seluruh kekuatan yang bisa dia kumpulkan.
Kulitnya pucat sekali, dan ujung jarinya masih berwarna biru.
Seperti yang dikatakan Nix, suhu tubuhnya masih terus naik, dan dia tahu bahwa cepat atau lambat dia akan sampai pada titik dimana dia tidak akan bisa keluar dari tempat tidur.
Dia membuka laci meja dan mengambil selembar kertas yang terlipat rapi.
Dia berpaling ke Everly.
"Ambil." Dia memberikannya, dan Everly menerimanya dari dia.
"Apa... ini?" Everly bertanya, tidak yakin apa maksud dari lembaran kertas itu.
"Baca nanti saat kamu punya waktu luang, oke." Delarcy tersenyum padanya saat berbicara, dan dengan enggan, Everly mengangguk.
"Oh... oke." Dia setuju, dan tanpa mengatakan apapun lagi, dia berjalan keluar dari kamar dan menuju ke kamarnya sendiri.