Dia tiba di sana dan meletakkan Everly di atas tempat tidur.
"Aghhh." Dia mendengus dan mengklik lidahnya dengan kesal saat matanya menatap Everly yang masih tidak sadar. "Kamu suka membuat semuanya jadi sulit untukku. Aku tidak akan menyakitimu jika kamu hanya bersikap baik."
Dia mencubit alisnya dan jatuh duduk di sofa satu orang di samping tempat tidur.
"Sekarang aku harus berbuat apa denganmu?" Dia bertanya-tanya, tangannya mengusap dagunya.
"Haruskah aku bersenang-senang denganmu?" Dia terus berpikir, dan sebuah senyum mengambang di wajahnya. "Seharusnya iya, tapi aku tidak benar-benar suka melakukannya denganmu yang tidak sadar. Hmm."
Dia menghela napas dan bangkit dari sofa.
Dia memanjat ke tempat tidur di atas Everly dan menatapnya dari atas.
"Cantik sekali…" Dia bergumam dan membungkuk untuk memberi ciuman lembut di keningnya. "Kamu selalu berbau sangat wangi. Seperti taman yang baru disiram." Dia tersenyum lebar, senang bisa memiliki dia di bawahnya lagi.
