@Syaida17, terima kasih banyak untuk Tiket Coklat pertama untuk buku ini. Saya harap Anda menikmati ceritanya.
---------
Salep itu memang ajaib.
Walaupun dia sudah mengalaminya sekali, dia masih terkejut dengan seberapa jauh salep itu mengurangi rasa sakitnya.
Saat ini, Evelyn sedang berdiri di depan Regan disamping Elias. Luka tersebut sudah di perban oleh Regan sendiri.
Regan menatap Elias lalu pada Evelyn, kepadanya dia berkata
"Kamu pergi ke kamarmu."
Dengan kata lain, dia menyuruhnya pergi dan beristirahat.
Bagi Evelyn, perkataan tersebut terdengar aneh. Luka di pelipisnya tidak cukup besar untuknya pergi dan beristirahat.
Dan itu tidak mengganggu gerakannya dari satu tempat ke tempat lain sehingga dia bisa melakukan segala macam tugas dengan sangat baik.
Namun, ketika dia melihat mata merah Regan yang memerintahkan dia untuk menuruti apapun yang dia katakan, dia tidak bisa berkata apa-apa.
Pada akhirnya, dia membungkuk ringan sebelum meninggalkan kamar tersebut.