```
Respon ini membuat hati Fu Sinian kembali bergelora dengan hasrat.
Namun, kondisinya saat ini adalah dua ekstrem.
Dia sudah merasa seperti gunung berapi yang akan meletus seiring berkumpulnya energi.
Namun, tubuhnya bagaikan genangan air yang sudah tak bergerak. Dia bahkan tak bisa menimbulkan riak sama sekali.
Fu Sinian tiba-tiba menghentikan ciuman. Dia takut jika dilanjutkan, akhirnya tidak akan baik.
Shi Qian menatapnya dengan bingung.
Dia menggenggam wajah kecilnya dan berkata dengan lembut, "Qian Qian, aku akan ke kamar mandi."
Shi Qian menatap punggungnya dengan bingung.
Namun, dia baru saja minum begitu banyak air sehingga wajar baginya untuk pergi ke kamar mandi.
Dia berbaring di tempat tidur dan tidak bisa menahan diri untuk memikirkan tentang ciuman tersebut.
Dia tiba-tiba teringat sebuah kalimat. Jika kamu tidak bisa melawan, pilihlah untuk menikmatinya.
Lagipula, dia tidak dirugikan dengan Fu Sinian.
Pikiran itu membuatnya merasa lebih baik lagi.