Pernikahan ini awalnya bukanlah keputusan dia sendiri. Bahkan mengakhirinya pun bukan atas kemauan dia.
Ini mungkin satu-satunya waktu dalam hidupnya di mana dia kehilangan kendali.
Ketika Shi Qian kembali ke kamarnya, dia menyalakan frekuensi perekaman peralatan. Dia tidak ingin menganggur. Ketika dia sibuk, dia tidak akan membiarkan imajinasinya liar.
Tiba-tiba, ponselnya berdering. Dia melihat bahwa itu adalah Fu Sinian.
Dia segera menjawabnya.
"Tuan Muda Fu, ada apa?"
"Ada hal mendadak di kantor. Aku akan kembali ke kantor. Datang ke kamarku. Ada sesuatu di meja kerjaku. Aku akan menyimpannya dulu. Kamu bisa mencariku kapan saja."
"Oh," jawab Shi Qian singkat saat dia berjalan menuju ke bawah.
Dia mendorong pintu kamar Fu Sinian. Kamar itu kosong. Semua barang di meja telah dikemas, kecuali satu map.
Dia membukanya dan melihat perjanjian perceraian. Itu telah ditandatangani oleh dia dan Fu Sinian.
Dia tidak bisa tidak melihat tanda tangan Fu Sinian.