```
"Sudah puas melihatnya?" suara Fu Sinian terdengar di atas kepala Shi Qian.
Shi Qian meringis dan segera memalingkan wajahnya.
Fu Sinian melepas dasinya dan melonggarkan satu lagi kancing bajunya.
Shi Qian tidak melihat rekaman di teleponnya dan menatap aksinya.
"Fu Sinian, apa yang kamu lakukan?"
"Aku sedikit gerah," jawab Fu Sinian sambil tersenyum.
Pandangan Shi Qian bergerak kesana-kemari, dan jantungnya mulai berdebar tidak terkendali.
Lengannya mulai lemas, dan gambar itu semakin turun.
"Qian Qian, tepatnya kamu ingin merekam bagian mana? Hah?" tanya Fu Sinian. Suaranya memikat dan menyimpan niat jahat tertentu.
Shi Qian segera menahan rasa pegal di lengannya dan mengangkat telepon lagi untuk mengambil video wajah Fu Sinian.
"Qian Qian, kamu hampir saja memperlihatkanku tadi."
Wajah Shi Qian langsung memerah. Dia mengumpat pelan, "Palalu!"
"Siapa yang kamu umpat?" tanya Fu Sinian lagi.
"Selain kamu siapa lagi di mobil ini? Tentu saja aku mengumpatmu!"