"Itu bukan jus. Itu anggur!" Fu Sinian meletakkan gelasnya dan mengusap alisnya.
"Ini jus! Aku mau!" Shi Qian memeluk lengan Sinian dan mengeluh. "Di mana kamu sembunyikan jusnya? Saya mau."
Tiba-tiba Fu Sinian meraih tangannya dan menekannya ke sofa.
"Sekarang, lebih baik kamu segera ke tempat tidur!"
Shi Qian terkejut olehnya. Dia berkedip, dan air mata berkilau muncul di sudut matanya yang basah.
"Saya tidak akan minum lagi. Aku akan tidur," katanya pelan.
Fu Sinian melepas tangannya dan terus mengambil napas dalam-dalam untuk mengatur pernapasannya.
Shi Qian berdiri dari sofa dan pergi dalam kebingungan.
Bagaimana dia bisa menemukan jalan ke kamar tidur?
Dia sampai di pintu balkon dan menarik pegangannya. Dia tidak bisa membukanya.
"Kamar tidurnya di sana." Fu Sinian menunjuk ke suatu arah.
Shi Qian terhuyung ke arah yang dia tunjuk. Pada akhirnya, dia bahkan tidak berbalik lagi.
Sudah jelas ada dinding di depannya, namun dia malah menabrak lurus ke dinding itu!