Bibi Zhao mendengar suara dan keluar dari dapur. Ketika dia melihat mereka berdua berpelukan dan berciuman di pintu, dia segera menoleh dan kembali ke dapur.
Setelah beberapa saat, mereka menghilang dari pintu.
Bibi Zhao tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Shen Hanyu masih pemuda.
Perpisahan yang panjang tentu akan membuat hati semakin rindu.
Di luar jendela, hujan masih turun dengan derasnya, butir-butir hujan terus menerpa jendela.
Di lantai atas, di kamar tidur Sang Qianqian.
Ranjang empuk itu terperosok, dan tangan Shen Hanyu berada di kedua sisi Sang Qianqian, hembusan nafas panasnya meniup wajahnya.
Ciumannya sangat lembut pada awalnya, tetapi semakin lama semakin berat.
Sang Qianqian tidak bisa menahan diri dari mengeluarkan desahan lembut. Suara lembut dan halusnya seolah telah memecahkan segel tertentu.
Nafsu di mata gelap pria itu, yang telah lama terpendam, menjadi sepenuhnya tak terkendali.
—
Ketika Sang Qianqian terbangun, sudah lewat jam 10 malam.