"Orang-orang itu sangat keras kepala. Kata-kata yang tertulis di papan yang mereka angkat tidak menyenangkan untuk dibaca. Mereka berkata bahwa Presiden Sang menggertak yang lemah dan memfitnah bawahannya, menyebabkan orang tak bersalah dipenjara."
Wakil presiden mengusap keringatnya dan merasa cemas. "Polisi mencoba untuk membuat mereka pergi tadi, tetapi seorang wanita tua di kelompok itu tiba-tiba jatuh dan pingsan. Dia mengatakan bahwa dia memiliki serangan jantung, jadi polisi tidak berani menyentuh mereka karena takut kehilangan nyawa mereka. Polisi ingin mengirim seseorang dari perusahaan yang bisa berbicara dan bernegosiasi dengan mereka secepat mungkin. Jika tidak, tidak akan baik untuk semua pihak jika masalah ini meledak. Pak Jian, bisakah Anda minta Nona Sang apa yang harus dilakukan tentang ini?"
Pada akhirnya, wakil presiden hanya seorang wakil presiden. Dia takut mengambil tanggung jawab, terutama saat harus terlibat dalam gugatan.
