Chapter 141 - Saya Bisa Menunggu

```

Mimpi buruk itu secara anehnya tumpang tindih dengan banyak hal dalam kenyataan. Sebagai akibatnya, dia merasa sulit untuk menganggap mimpi ini hanya sebagai mimpi belaka.

Sang Qianqian teringat kata-kata yang diucapkan oleh gadis itu sebelum dia melompat dari gedung dalam mimpi tersebut.

Saat itu, hatinya terasa hampa dan dingin. Seolah-olah dia benar-benar berada di dalam hujan dan angin dingin itu, tanpa tempat untuk berlindung. Dia benar-benar basah kuyup, dan dinginnya meresap ke dalam hatinya.

Dia tidak tahu mengapa dia tiba-tiba bermimpi seperti itu. Dia tidak tahu bagaimana hubungan gadis dalam mimpinya dengan dirinya.

Sebelum mimpi itu terjadi, dia selalu berpikir bahwa Shen Hanyu-lah yang menyebabkan dia dikurung dan disiksa di rumah sakit jiwa.

Namun, dari apa yang diucapkannya, sepertinya dia tidak membenci Shen Hanyu. Malah, ada kerinduan yang dalam, keengganan, ketidakberdayaan, dan perpisahan yang menyedihkan dan memilukan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS