Ravenna berdiri dengan kedua lengan terentang ke atas sambil menatap langit sambil berbisik doa. Di sisinya Madea terbaring di tanah, tampak lelah sambil menatap Ravenna yang terus berdoa dengan marah. Terdengar lagi raungan keras yang mengguncang dinding-dinding dan saya bergantung pada Tag'arkh untuk mendapatkan dukungan. Kami semua berhenti dari pertarungan kami, menatap langit-langit dengan was-was akan apa yang akan terjadi.
"Sialan!" Tag'arkh mengumpat pelan.
Saya berpaling untuk melihat Ravenna yang masih bergumam, "Kita harus menghentikannya!"
"Saya tidak tahu, saya pikir mungkin sudah terlambat untuk itu!" gumam Tag'arkh dan segera suara ledakan keras terdengar dari langit-langit, membuat kaca pecah ke mana-mana.
