POV ARIANNE
Keesokan harinya aku terbangun di sebuah kamar penuh dengan bunga mawar yang harumnya menyenangkan. Bingung, aku membuka mata dan melihat seluruh kamar tidur telah dipenuhi dengan mawar merah yang indah, dan beberapa di antaranya bahkan berkilauan. Aku duduk di tempat tidur, jantungku berdebar saat mencoba memahami apa yang tengah terjadi. Apakah ini hari ulang tahunku? Tidak, tidak, itu masih bulan depan, Azar sudah memberitahuku itu sejak aku tidak ingat apa-apa.
Ini juga bukan hari jadi kami karena itu masih bisa kuingat. Apa aku tidak ingat ada perayaan istimewa apa pun yang membenarkan gestur seraya ini, maksudku siapa yang bisa melakukan ini? Tanya diriku sambil menatap kamar dengan perasaan bingung dan kagum.