POV IVAN
Untuk sesaat segalanya menjadi sunyi. Bahkan angin tampak berhenti, seakan menahan napas dalam antisipasi. Kata-kata itu bergema di pikiranku, bergetar melalui setiap serat tubuhku. Aku berlutut di sana di tengah salju, membeku dalam waktu, hatiku berdegup kencang di dada. Dunia di sekitarku menjadi kabur seakan sebuah tabir telah terangkat, mengungkapkan sebuah kebenaran yang tak pernah ingin kuhadapi. Beban dari kata-kata itu menindihku, mengancam akan menghancurkan aku di bawah beratnya yang tak tertahankan.
Aku menatap Arianne, dengan diam berani dirinya untuk menatap mataku tapi dia tetap mengarahkan pandangannya ke Azar, wajahnya penuh dengan ketakutan. Dia telah mengucapkannya, kata-kata yang tak pernah kukira akan kudengar, tiga kata kecil yang menghancurkan ilusi rapuh kebersamaan sempurna kami.
