Penjaga itu menatap saya tajam saat saya mengikatnya dan memasang penutup ke mulutnya. Saya sudah menanggalkan pakaianya, dan menukarnya dengan yang basah milik saya saat saya menyelinap ke dalam pakaian karungnya dan menarik tudungnya hingga ke rambut saya. Ini adalah satu-satunya cara saya bisa keluar dari gunung tanpa terlihat. Saya harus sampai ke Ivan dan memberi tahu dia dan saya sudah membuang cukup banyak waktu seperti ini! Saya berpikir pada diri sendiri saat saya mengencangkan simpul di pergelangan tangannya.
"Kau pikir kau bisa lolos dari ini?" Wanita itu bertanya padaku dengan penuh amarah di matanya.
Saya menatapnya menyadari penutup mulutnya sudah terlepas. Ternyata hanya penutup mulut saja tidak cukup, menelan ludah, saya menatapnya dengan tatapan permintaan maaf. "Maafkan saya atas ini!" Saya meminta maaf kemudian mengangkat tangan saya menjadi tinju dan mengayunkannya ke kepalan tangannya.