Sesuatu membangunkanku di tengah malam. Bukan sesuatu, melainkan seseorang. Mataku terbelalak terbuka saat mendengar suara ratap yang merintih di sampingku dengan putus asa, Arianne! Segera aku bangun, berbalik untuk melihat Arianne yang sudah menggigil karena meringkuk. Aku mengerutkan kening saat melihat wajahnya yang memucat dengan bibir pucat yang bergerak cepat. Keringat telah membasahi kulitnya yang memberitahuku dia pasti telah terjebak dalam mimpi buruknya cukup lama.
Apakah perisainya tidak berfungsi? Aku bertanya pada diri sendiri saat menatapnya dengan tidak percaya. Suara rintihan lain terlepas dari bibirnya dan aku mengulurkan tangan untuk menepuknya dengan pelan tapi dia masih tidak terbangun. Menarik napas dalam, aku mencoba untuk menjangkaunya, meraih pikirannya. Mungkin, jika aku bisa masuk ke sana aku bisa membantunya melawan kekuatan yang mengganggunya dalam tidurnya.