Semua orang berhenti di tempat mereka. Tak seorang pun berani bergerak di hadapan seorang alpha. Kiran memutar lengan pria yang masih mengepal tangannya menjadi tinju dan memelintir lengannya ke samping. Pria itu melepaskan teriakan namun Kiran belum selesai dengannya. Dia menendang kakinya, membuatnya jatuh ke lutut sambil mendengus.
"Bagaimana kau berani mencoba menyentuh ratu? Kamu potongan sampah bodoh!" Kiran bertanya sebelum melihat sekeliling. "Bagaimana kalian semua berani menatap matanya?" Dia berteriak pada mereka, yang membuat orang-orang langsung menundukkan kepala mereka, mengalihkan pandangan dari saya seketika.
Pria yang tadi tertawa tiba-tiba melepaskan tawa kecil yang rendah. "Dia bukan ratu." Katanya saat dia mengangkat kepalanya untuk menatapku, "Kau bukan ratu! Kau hanya seseorang yang menginjak-injak yang lemah! Kau hanya seorang pembunuh!" Pria itu mendesis pada saya.
"Apa yang baru saja kau katakan?"