POV ARIANNE
Sudah dua minggu, dua minggu tanpa kabar dari Ivan. Minggu pertama benar-benar menyedihkan dan tak tertahankan bagi saya. Saya menghabiskan seluruh hari di kamar menangis dan berusaha keras untuk menahan diri demi si kembar. Minggu kedua saya berani dan memutuskan untuk menulis surat kepadanya. Setiap hari memastikan surat itu terkirim sambil menunggu balasan tetapi saya sama sekali tidak mendapatkan balasan.
Saya mulai merasa sakit karena cemas. Mengapa dia tidak membalas surat saya? Sudah dua minggu sejak saya pergi, tidakkah dia merindukan saya? Apa sebenarnya yang terjadi di sana? Apakah semua orang baik-baik saja? Yang terpenting, tidakkah dia merindukan saya?