Tag'arkh menatapku selama semenit tanpa bersusah payah mengatakan apa-apa. Dia hanya menatapku, matanya terbelalak dan mulutnya sedikit terbuka. Aku memberinya senyum tipis sebelum memalingkan pandangan sambil berpikir dalam hati bahwa keputusanku untuk tidak memberitahu Ivan tentang hal itu adalah keputusan yang tepat. Tag'arkh berkedip berulang kali sebelum akhirnya menatapku, tak dapat menyembunyikan rasa ngeri di pandangannya.
"Sial..." dia terengah keras.
Aku tertawa kering padanya. "Sial adalah satu kata untuk itu, kurasa."
"Maksudku, aku mengerti mereka akan melakukan hal yang ekstrem tapi ini_" Dia terbatuk dalam frustrasi membuka mulutnya dan mencari kata-kata untuk ini, "Ini benar-benar gila! Ivan harus membunuhmu sebelum kamu naik tahta dan apa yang mereka pikirkan? Bahwa dia akan turut senang? Sungguh kejam_" Tag'arkh tercekat pada hinaannya tapi kemarahannya terlihat jelas di matanya.