Saat aku tiba di rumah, aku sudah seperti orang kepanasan. Keringat menempel di kulitku dan aku susah bernapas karena kepanasan. Tubuhku menjadi sangat panas hingga aku merasa bisa pingsan. Ivan memerintahkan bak mandi diisi es ketika aku duduk di dekat jendela hanya mengenakan pakaian dalam. Para pelayan membawa ember demi ember es ke dalam bak mandi. Setelah mereka selesai, aku menyeret diriku ke arah bak mandi dan terjun ke dalam air penuh es.
Sebuah desahan terlepas dari bibirku ketika aku merasakan tubuhku mendingin untuk sementara. Kepanasan menjadi lebih terbeari sekarang ketika tubuhku terendam dalam bak penuh es. Ivan duduk diam di sudut sambil mengawasiku dengan mata yang waspada. Aku bisa merasakan betapa lelahnya dia dari tempatku berbaring menatapnya. Aku tersenyum padanya meski matanya lelah.
"Nah sekarang aku kira kita akhirnya tahu mengapa si kembar bersikap seperti itu padaku." aku berkata sambil tersenyum tipis.
