```
Udara di ruangan ini terasa lebih dingin dari sebelumnya, tapi itu tidak cukup untuk membuat inderaku tumpul. Aku merasa ada seseorang di ruangan bersamaku meskipun aku tidak mendengar pintu terbuka sama sekali. Pikiranku langsung menuju Tag'arkh tapi aku yakin ia masih membutuhkan waktu untuk pulih. Ivan sedang sibuk dengan urusan negara jadi tidak mungkin dia. Juga tidak mungkin seseorang yang aku kenal karena orang ini masuk tanpa suara tetapi aku masih merasakan keberadaannya di ruangan bersamaku.
"Siapa di sana?" Aku memanggil dengan lemah.
Suara yang memekakkan telinga menyambutku. Ketakutan melingkupiku saat aku mencoba berbalik untuk melihat si penyusup. Cahaya kecil oranye dari perapian memancarkan sinar dalam ruangan. Aku disambut oleh sosok bertudung yang berdiri di sudut, dekat jendela. Sebuah kerutan muncul di wajahku saat aku menatap sosok bertudung yang berdiri diam, menatapku.