Upacara penamaan ini dihadiri oleh lebih banyak tamu daripada yang hadir di pernikahanku. Aku merasa agak gugup saat berjalan menuju mulut gua tempat Madea menunggu kami dengan senyum di wajahnya. Dahlia dan ibuku mengikuti dengan dekat di belakang kami sambil menggendong si kembar saat kami bergerak menuju mini altar yang disiapkan untuk upacara penamaan.
Dari antara tamu-tamu, aku bisa melihat teman-temanku yang tersenyum padaku. Yasmin tidak mengenakan pakaian pelayan seperti biasanya. Sebaliknya, ia mengenakan gaun sifon biru muda dan rambut panjangnya terurai berombak.
Kiran duduk dekat dengannya, perhatiannya terfokus pada wajahnya saat ia tersenyum pada kami. Aku menggelengkan kepala dengan senyum tahu saat Kiran menangkap pandanganku, sudah jelas dia jatuh cinta padanya.