```
Setengah hari berkuda ke kuil. Aku mengendarai Biru sementara Kiran mengendarai kuda cokelatnya. Kami berhenti untuk beristirahat dan makan, meski aku bisa terus melanjutkan karena adrenalin yang mengalir dalam tubuhku. Aku siap membawa perang ke Aquarina tetapi Kiran bersikeras agar aku beristirahat dan dia mengawasiku seperti elang saat aku makan. Memastikan aku menghabiskan kelinci panggang yang dia tangkap dan juga raspberry yang kumakan untuk pencuci mulut.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Kali ini hampir malam. Sepanjang perjalanan aku bisa merasakan tatapan Kiran padaku. Tapi setiap kali aku menoleh, aku menemukannya sedang melihat sesuatu yang sama sekali berbeda. Namun, ketika aku kembali menghadap ke depan, aku masih merasakan mata yang sama menatapku.
"Tahu tidak, dengan kecepatan ini aku takut kamu akan membakar lubang di bagian belakang tengkorakku." Aku berkomentar kering sambil mengarahkan Biru ke arah lain.
